Translate

Selasa, 26 April 2016

Abu Sayyaf Nekad Penggal Sandera


             Foto : Youtube
Aksi Reaksi, Kelompok Abu Sayyaf nekad memenggal sandera asal Kanada, John Ridsel,(68). Ridsdel telah enam bulan disandera bersama dengan sesama warga Kanada; Robert Hall, warga Norwegia Kjartan Sekkingstad dan warga Marites Flor. Empat orang itu diculik kelompok Abu Sayyaf ketika mengunjungi Pulau Mindanao, Filipina pada hari libur. Kelompok Abu Sayyaf telah mengancam akan memenggal kepala salah satu dari empat sandera tebusan masing-masing 300 juta peso (Rp 85 Milyar) tidak dibayar paling lambat 25 April 2016 pukul 14-00-15.00 waktu Filipina. Ketua Palang Merah Filipina, Dick Gordon, mengkonfirmasi penemuan tubuh tanpa kepala yang diyakini tubuh Ridsel.
  ”Kami telah menerima informasi bahwa tubuh tanpa kepala ditemukan pukul 20.30 dari seorang pria Kaukasia di Kota Jolo,” katanya seperti dilaporkan Associated Press, Selasa (26/4/2016).
”Ini tampaknya telah dipenggal,” ujarnya. ”
Seorang pengemudi sepeda motor melemparkan kantong plastik di jalan di depan lima anak yang bermain pukul 19.30. Tapi ada sinar lampu (listrik). Saat lampu kembali (dinyalakan) terlihat bahwa ada darah di kantong plastik dan polisi dihubungi,” imbuh Gordon.
Militer Filipina melalui juru bicaranya, Mayor Jenderal Felimon Tan, juga menegaskan kepada Reuters, bahwa potongan kepala manusia telah ditemukan.

Selain itu masih ada 14 warga Indonesi yang juga diculik sebuah kelompok yang diduga dari faksi Abu Sayyaf di Filipina selatan. Ke-14 warga Indonesia hingga kini belum dibebaskan. (Red)


Berita berikutnya dapat dilihat di http://aksireaksi-media.blogspot.co.id

Senin, 18 April 2016

KAPAL INDONESIA DI BAJAK LAGI


AksiReaksi,  Belum selesai upaya membebaskan 10 warga negara Indonesia yang disandera kelompok militan Abu Sayyaf membuahkan hasil, dua kapal berbendera Indonesia kembali dibajak. Dalam keterangan pers Kementerian Luar Negeri Indonesia pada siang hari (15/4) diketahui bahwa dua kapal berbendera Indonesia, yaitu kapal tunda TB Henry dan kapal tongkang Cristi yang sedang melakukan perjalanan dari Cebu - Filipina menuju ke Tarakan, Kalimantan Utara - Indonesia dibajak di perairan perbatasan Malaysia-Filipina. Dalam insiden itu satu anak buah kapal (ABK) tertembak, lima orang berhasil diselamatkan, tetapi empat lainnya diculik. Korban luka tembak dilarikan ke rumah sakit di Malaysia untuk menjalani perawatan dan kini dilaporkan berada dalam kondisi stabil. Demikian pula dengan lima ABK lain yang diselamatkan, kini dibawa oleh polisi maritim Malaysia ke pelabuhan Lahat Datu, Malaysia. Hingga laporan ini disampaikan belum diketahui bagaimana nasib empat awak yang diculik dan siapa pelaku penculikan tersebut.
    Menanggapi hal tersebut, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengaku pihaknya telah siap melaksanakan operasi pembebasan. Menurutnya kapan operasi tersebut dilakukan, hal itu tergantung koordinasi dengan pemerintah Filipina.
Foto : Puspen TNI
    "Saya sudah siapkan pasukan di darat, laut dan udara untuk mengambil tindakan tegas. Saya ulangi TNI Sudah menyiapkan pasukan untuk melaksanakan tindakan tegas baik di laut, darat dan hutan kita siap. Kapan pelaksanaan adalah bagaimana koordinasi dengan pemerintah Filipina," tegasnya di Markas Kopassus Cijantung, Jakarta Timur, Sabtu (16/4/2016) perompakan kali ini menambah kejadian dilaut perbatasan Filipina-Malaysia. 
Akhir Maret lalu, kapal Brahma 12 dan Anand 12 yang mengangkut sepuluh awak dibajak ketika melintasi perairan Filipina. Pihak yang dituding bertanggung jawab adalah kelompok Abu Sayyaf di Filipina. Mereka meminta tebusan 50 juta peso. Jenderal Gatot tak memastikan apakah pelaku perompakan di perairan itu sama. Namun dia menduga pelakunya tetap kelompok Abu Sayyaf.
Pada kasus perompakan pertama, Filipina menolak keterlibatan militer Indonesia dalam pembebasan sandera. Sejumlah tentara Filipina dilaporkan tewas dalam kontak senjata untuk upaya pembebasan sandera. Sampai kini para sandera belum juga dilepas. (Red)

Sumber  : Antara, VOA, ARMedia


Berita lain dapat dilihat di http://aksireaksi-media.blogspot.co.id

Selasa, 05 April 2016

Panglima TNI : Kenaikan Pangkat Jadikan Sumber Motivasi


  Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo Rabu (30/3/2016). PUSPEN TNI
Aksi Reaksi - Dari Sumber Laporan Puspen TNI, Kenaikan pangkat adalah wujud penghargaan negara dan TNI kepada para prajuritnya, atas prestasi dan pengabdiannya kepada bangsa dan negara. Dari itulah, kenaikan pangkat harus dapat dijadikan sumber motivasi sekaligus inspirasi untuk memantapkan perjuangan, idealisme, moralitas, etika dan profesi keprajuritan yang berbasis pada jati diri TNI.
       Hal itu disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo pada saat acara Laporan Korps Kenaikan Pangkat 10 Perwira Tinggi TNI di Ruang Hening, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (30/3/2016). Kenaikan pangkat para Perwira Tinggi (Pati) TNI tersebut berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor Keppres 24/TNI/Tahun 2016 tanggal 28 Maret 2016 dan Surat Perintah Panglima TNI Nomor Sprin/708/III/2016 tanggal 29 Maret 2016.
       Para Pati yang naik pangkat terdiri dari : TNI Angkatan Darat 3 orang, yaitu : Mayjen TNI Deni K. Irawan (Staf Ahli Menhan Bid. Sosial), Brigjen TNI Syukran Hambali, S. H. (Kapuslitbang Sumdahan Balitbang Kemhan) dan Brigjen TNI Suko Pranoto (Kabinda Kalimantan Selatan).
   Anggota Setum TNI yang naik pangkat dan golongan berfoto 
bersama ditengah KASETUM TNI Brigjen Agus Yuniarto
     TNI Angkatan Laut 6 orang, yaitu : Laksda TNI Mulyadi, S.Pi., M. AP. (Aslog Kasal), Laksma TNI dr. Lukman Djauw, M. Kes. (Kadiskesal), Laksma TNI Ir. Aziz Ikhsan Bachtiar, M.Tr. (Han) (Kadismatal), Laksma TNI Ir. Christianto Purnawan (Kadissenlekal), Laksma TNI Drs. Mithra, M. Com. (Kadispsial) dan Laksma TNI Ing Sidihartawan, S. Pi., M. M. (Danguskamlatim). TNI Angkatan Udara 1 orang, yaitu: Marsma TNI Ir. Bambang Sosiriyantho, S.T. (Direktur Mayantara Deputi V BIN).
        Kenaikan pangkat dan Golongan juga dirasa oleh 15 anggota SETUM TNI pada tanggal 1 april 2016 mulai dari pangkat bintara sampai keperwira menengah dan lima Anggota PNS TNI  (Red)


Berita Selanjutnya Di http://aksireaksi-media.blogspot.co.id